Senin, 15 April 2013

Cara Membuat Dummy Load Sederhana


Membuat Dummy Load RF. Pada Eksperimenter Radio Frequency Power tidak bisa lepas dari perlengkapan tersebut. Kalau diistilahkan bisa berarti Beban Tiruan. Alat ini hampir pasti dibutuhkan dan merupakan hal vital bagi yang berkecimpung di dunia RF Power untuk menguji perangkat Transmitter RF Power sebelum dipasang beban yang sesungguhnya yaitu Antena.

Karena sifat Sinyal RF yang sangat sensitif apalagi bila bekerja pada VHF ke atas, maka karakteristik Rangkaian Dummy Load yang ideal harus benar-benar dipenuhi. Berikut karakteristik yang harus dipenuhi oleh sebuah Dummy Load RF :
  • Impedansi (Z) harus sama dengan Impedansi Output Transmitter (umumnya 50-ohm)
  • Desipasi Daya lebih besar dari Daya Output Transmitter (nominal 2 kali)
  • Bersifat Resistive Murni Z = R (bukan Reactive Z = R + jX atau Z = R – jX)
  • Tidak meradiasikan Energi RF melainkan Mendesipasikannya menjadi panas
  • Bandwidth lebar mulai taraf DC hingga beberapa ratus MHz (VHF – UHF)
  • Toleransi perubahan nilai Impedansi akibat perubahan suhu harus sekecil mungkin
Dummy Load pabrikan dengan berbagai merk banyak dijual dipasaran, namun harganya relatif sangat mahal sehingga sebagian besar Amatir lebih memilih untuk membuat sendiri.

Untuk membuat Dummy Load dan dapat memenuhi persyaratan diatas, dapat digunakan Resistor Karbon sebagai bahan pembuatannya. Berbeda dengan Resistor dari bahan Nikelin, resistor karbon tidak bersifat Reaktif (Induktif maupun Kapasitif). Resistor Nikelin terbuat dari Kawat atau Plat Nikelin yang dililit pada bahan keramik atau dibungkus keramik/bahan gips dan dengan demikian akan bersifat Induktif (+jX) atau Kapasitif (-jX). Hal tersebut akan berpengaruh pada Nilai Akhir (Z = R +/- jX) sehingga Karakteristik sebuah Dummy Load RF tidak lagi terpenuhi karena Nilai Impedansi akan sangat terpengaruh oleh tinggi rendahnya frekuensi.  Untuk itulah digunakan Resistor Karbon. Di pasaran cukup banyak tersedia Resistors Carbon namun dengan nilai dan daya yang sangat terbatas. Yang paling banyak adalah 2-Watt.

Hal pertama dalam membuat dummy load adalah menentukan Daya Maksimal dan Impedansi. Sebagai contoh apabila menginginkan Dummy Load 50 Ohm/40-Watt dengan bahan Resistor Karbon 1000 Ohm/2-Watt maka diperlukan Resistor sebanyak :
1000/50 = 20 buah resistor
Selanjutnya persiapkan :
  • 2 PCB berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar 4-cm
  • Connector 50 Ohm
  • 10-cm RG-8
Kemudian Rangkailah Resistor tersebut secara paralel pada PCB tadi sehingga menjadi seperti gambar di bawah ini :


Dengan begitu kita sudah memperoleh Dummy Load 50 Ohm dengan Daya Maksimal 40 Watt. Atau dengan cara seperti di bawah ini :



Kaki Resistor harus sependek mungkin (maksimal 10-mm) untuk memaksimalkan desipasi RF Dummy Load. Pada contoh kedua kita bisa dapatkan Dummy Load 50 Ohm/12Watt.

Minggu, 17 Maret 2013


Perpanjang Masa Pakai Accu
Seiring dengan masa/usia pakai accu basah pada kendaraan, lembar cell accu akan terlapis oleh deposit Sulfat. Semakin tebal deposit sulfat ini membuat accu semakin rendah performanya. Hingga saking tebalnya deposit tadi.. akhirnya membuat accu benar-benar mati / soak, tidak bisa diisi (recharge) lagi. Umumnya .. solusinya adalah harus mengganti dengan accu baru.
Kita bisa membuat langkah alternatif untuk memperpanjang masa pakai accu basah pada mobil atau motor kita.
Banyak informasi yang di dapat di Internet tentang bubuk EDTA ( ethylenediamine tetraacetic ) . Bubuk EDTA sendiri umumnya sering digunakan untuk pengawet makanan. Namun karena penggunaannya ternyata juga bermanfaat untuk merontokkan deposit sulfat pada cell accu, dibuat EDTA yang lebih khusus dengan kode Na4-EDTA (Tetrasodium EDTA) . Pada beberapa toko kimia menyebutnya sebagai “EDTA Teknis“. Saya mendapatkannya dengan harga 33ribu/kg.
Menurut pengalaman teman-teman dan referensi di Internet, khasiat Na4-EDTA (Tetrasodium EDTA) ini bisa membuat accu menjadi segar kembali, dan jika rutin menggunakan Na4-EDTA setiap bulannya, dapat membuat masa pakai accu bisa mencapai 2-3 kali lebih lama.. atau sekitar hingga 4-5 tahun!
Tentunya ini adalah solusi murah, hemat dan tepat guna.

Penggunaan Bubuk EDTA
Kita persiapkan terlebih dahulu adalah:
1. Na4-EDTA (Tetrasodium EDTA) atau (EDTA Teknis)
2. Air Destilasi (Air Aquadest), saya menggunakan air accu botol BIRU. (bukan air accu zuur!)
3. Sendok Teh
4. Gelas
5. Battery Hydrometer
6. Lap untuk bersih-bersih.

Sebelum membuat ‘vitamin’, lihat dulu kira-kira seberapa banyak diperlukan untuk menambahkannya pada accu, sehingga tidak mubazir jika berlebih.
Pastikan komposisinya terjaga:
Untuk ritual perawatan rutin accu, Siapkan 2-3 sendok teh Na4-EDTA untuk 1 liter air Aquadest
Untuk accu yang sudah soak, siapkan 4-6 sendok teh Na-EDTA untuk 1 liter air Aquadest

Na4-EDTA harus diaduk larut dengan air accu, untuk itu agar mudah, pengadukan dilakukan di luar accu.

Setelah semua siap, mari kita mendekati accu yang akan kita kasih ‘vitamin’ ini.
Setiap lubang / cell, kita lihat kondisinya dengan Hydrometer, saya menemukan ukuran yang berbeda-beda untuk tiap cell.
Cell yang terlihat lebih dekat ke ‘merah’ memerlukan ‘vitamin’ lebih banyak ketimbang Cell yang sehat (hijau).
Tapi tiap Cell tetap perlu dituangkan ‘vitamin’ setiap bulannya agar deposit sulfat bisa dirontokkan, sehingga performa accu tetap prima.

Tentunya juga.. jika air accu kurang dari level yang dianjurkan, segera tambahkan juga dengan air accu berbotol BIRU.
Wah ternyata rekan saya ada yang accu motornya soak.
Ketika diukur, ternyata menunjukkan voltase dibawah 1 volt!

Nah segeralah accu basah motor ini di-EDTA kan..

Untuk accu yang soak, setelah ditambahkan ‘vitamin’ tersebut, memerlukan ReCharging (di charge ulang). Dan untuk perawatan bulanan, kendaraan digunakan seperti biasa saja.
Motor yang accu nya soak sedang di ReCharging… perlahan-lahan nilai voltase accu berangsur naik.

CATATAN:
Tips ini hanya untuk accu berjenis Accu Basah, dengan ciri-ciri ada baut untuk mengisi air accu pada tiap Cell nya. 6 baut Cell untuk accu 12volt, dan 3 baut Cell untuk accu 6volt.
Accu jenis MF (Maintenance Free) tidak dapat memanfaatkan tips ini, karena konstruksi MF tidak memungkinkan kita menambahkan air accu kecuali dengan cara khusus (misalnya dengan cara disuntik, dsb).
Accu jenis Gell atau Spiral Gel juga tidak dapat memanfaatkan tips ini.
Tidak semua accu basah yang soak bisa di’hidup’kan kembali karena beberapa sebab, antara lain korslet (short circuit) di dalam Cell, Cell sudah rusak parah, dsb.

Kamis, 14 Maret 2013

Pengertian Electode


Elektroda (Electrode) adalah suatu konduktor listrik untuk memindahkan muatan antara sirkuit luar dan jenis electroactive dalam elektroliti.
Arus gagal (Fault current) adalah suatu arus yang mengalir dari satu konduktor ke pentanahan atau ke konduktro yang lain karena berhubungan dengan suatu koneksi abnormal ( termasuk suatu busur api) antara kedua konduktor.
Catatan: Suatu arus gagal yang mengalir ke tanah disebut arus gagal tanah.
Konektor pentanahan (Grounding connector) adalah konduktor yang digunakan untuk menetapkan suatu tanah dan itu menghubungkan suatu peralatan, alat, pemasangan sistem kawat, atau konnektor yang lain  (yang pada umumnya penghantar tanah) dengan electroda dari electrode Pentanahan.
Electroda pentanahan (Grounding electrode) adalah suatu konduktor yang digunakan untuk menetapkan suatu pentanahan.
Kilat (Lightning) adalah suatu lucutan listrik yang terjadi dalam atmosfir antara awan atau antara awan dan tanah.
Ohm adalah unit Tahanan (dan tentang impedansi) dalam Unit Sistem internasional (SI). Ohm merupakan Tahanan suatu konduktor seperti  arus satu  ampere yang tetap di dalamnya menghasilkan tegangan satu volt antaraujung nya.
Tahanan (Resistanmce) adalah suatu sifat yang menahan energi dan menyertakan hilangnya potensial ( tegangan).